[English]
Malam ini saya ngobrol lama dengan seorang teman. Obrolan yang menyenangkan. (Well, sebenarnya dengan dia, setiap obrolan selalu menyenangkan). Kita ngobrol banyak hal. Ada satu subjek yang terus mengusik di benak. Moga-moga dia gak keberatan.
Tahu donk rasanya kalau kita terlalu deket pada suatu subjek atau seseorang, maka pandangan kita sudah tidak objektif lagi, persepsi menjadi agak terpengaruhi. Kita mulai memiliki standar ganda. Saya akan menggunakan contoh yang cukup umum.
Kita gak suka kalau mendengar satu orangtua berteriak ke anaknya atau melihat seseorang berlaku kasar pada orang lain. Tapi sayangnya kita pun kadang meninggikan suara ke anak dan memperlakukan orang lain dengan kurang hormat.
Kita tahu sebagai orangtua kita harus membantu anak supaya mandiri. Tapi kadang kita tergoda untuk terlalu melindungi mereka.
Kita bilang kita menghargai perbedaan yang ada di diri orang lain, misalnya dalam hal agama atau kecenderungan seksual. Tapi bagaimana kalau salah seorang keluarga terdekat kita ingin ‘berbeda’? Apakah kita juga bisa menghargainya?
Kita bilang ke orang lain: santai donk, nikmati hidup, jangan kerja terlalu keras. Tapi kita sendiri?
Mungkin itu saat-saat kita butuh orang lain untuk mengembalikan kita ke jalan yang lurus. Ketika kita harus benar-benar mendengarkan nurani. Terima kasih, teman.
Wednesday, August 08, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment