Thursday, August 02, 2007

Iyengar yoga retreat

[English]
Semua yang menarik dalam hidup ini dimulai dengan “kebetulan”. Tadinya saya tidak berniat ikut yoga retreat bersama Ann Barros di Ubud, Bali.

Tapi ‘kebetulan’, teman saya terus mengajak, ‘kebetulan’ saya ikut yoga retreat lain yang membuat saya mulai berubah pikiran, dan ‘kebetulan’ workload kerja saya juga semakin membuat saya berpikir “enak kali ye break sebentar..”

Dan tidak ada yang disesali sama sekali. Baru kali ini saya berkenalan dengan Iyengar yoga, yang menekankan keakuratan serta kesejajaran pada setiap postur.

Dan Ann yang sudah sekitar 30 tahun mengajar benar-benar sangat tahu apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan murid-muridnya. “Hargai keterbatasan kita”, “Berusahalah sesuai dengan keterbatasan itu.”

Tidak ada TV, tidak ada telepon (walau ada satu deadline artikel yang harus saya tulis, tidak apa). Yang ada hanya alam dan teman-teman yang menyenangkan.

Namun hiburan terindah selalu datang dari keheningan alam. Pada saat kita diam memandang pemandangan sekitar bebas dari polusi—udara maupun kebisingan. Ubud memang magis, entah kenapa.

Di akhir setiap kelas, kita selalu saling berucap salam “Namaste”, yang berarti “saya menghormati Keagungan dalam dirimu, yang penuh dengan Cinta, Cahaya dan Kebenaran hakiki. Saya menghargai relung di hatimu dan di hatiku yang membuat kita menjadi Satu.”

Mungkin memang ini jalan saya. Saya merasa nyaman bersama yoga, sebagai ajang latih diri untuk mencapai hening dan semedhi, atau sekedar membugarkan dan melenturkan tubuh. Disadari atau tidak. Diniatkan atau tidak.

Catatan: foto menyusul. Moga-moga.

No comments: