Sunday, July 08, 2007

Dalam kenangan: Bu Zul

[English]
Minggu lalu ibu saya kehilangan seorang sahabat, Bu Zul. Terakhir saya bertemu dengan Ibu Zul adalah sekitar dua minggu lalu. Keluarga saya (12 orang) baru saja selesai sarapan bareng di salah satu rumah makan dekat rumah. Ibuku bersiteguh bahwa semua harus mampir ke rumah Ibu Zul, lengkap dengan oleh-oleh pancake dari rumah makan itu.

Ketika kami datang, Bu Zul sedang tiduran di kamarnya. Beliau tampak lebih lemah dari biasa. Saya agak kaget. Dia tampak.. Satu-satu dari kami menyalami beliau, dan untuk setiap dari kami, Bu Zul mengucapkan doanya, berbeda untuk tiap orang.

Tetap saja, cukup kaget juga mendengar berita bahwa beliau sudah tiada. Malam meninggalnya, beliau masih menelepon teman-temannya. Tengah malam, semua anaknya dipanggil untuk datang ke rumahnya.

Baru-baru ini beliau agak berselisih paham dengan salah satu anaknya, alhamdulillah hubungan sudah membaik sebelum ini. Kepada anak yang satu ini, beliau meminta maaf. Anaknya bilang, “Bukan mi, saya yang salah. Saya yang minta maaf.”

Bu Zul meminta anaknya untuk berzikir. Anaknya pun mengucapkan zikir dan Ibu Zul mengamini setiap kalimatnya. Setelah itu, Ibu Zul berdoa dalam Bahasa Jawa. Dan langsung menghembuskan nafas terakhir. Cara pergi yang begitu indah.

Semoga Tuhan memberikan kedamaian dan cahaya-Nya dalam sisa perjalanan beliau. Terima kasih sudah menjadi sahabat yang begitu baik dan setia bagi keluarga saya.

[Gambar: melati, bunga kesayangan Bu Zul. Diambil dari sini.]

No comments: