Tuesday, August 12, 2008

Berbagi cerita

[English]
Sepanjang 11 hari meditasi TB2, saya menghabiskan 10 hari di antaranya dalam keadaan hening. Masa hening (noble silence) berarti “keheningan di tataran tubuh, ucapan dan pikiran. Segala bentuk komunikasi dengan sesama peserta meditasi--baik dalam bentuk bahasa tubuh, tulisan, lisan, dsb--tidak diperbolehkan.

Namun peserta diperbolehkan berbicara dengan para fasilitator/instruktur jika diperlukan. Mereka juga diperbolehkan untukberkomunikasi dengan pihak penyelenggara berkenaan dengan masalah seperti makanan, akomodasi, kesehatan, dsb. Tetapi kontak seperti ini sekalipun harus diminimalkan. Kita harus menciptakan rasa bahwa kita berjalan sendiri.”

Yang tidak saya sangka-sangka adalah .. bahwa tidak berbicara dengan orang di sekitar saya bukanlah tantangan terbesar bagi saya. Mungkin karena saya tidak terlalu mengenal mereka. Kami baru bertemu beberapa jam sebelumnya, sehingga ikatan emosional belum terbentuk dengan kuat.

Tantangan terbesar saya, ternyata, adalah bahwa saya tidak bisa menulis atau bercerita (secara tertulis maupun lisan) kepada teman-teman saya.

Saya kangen bercerita dengan teman-teman saya—dengan kamu—dan berbagi impresi dengan mereka—dengan kamu. Saya kangen teman-teman saya—kangen kamu. Dibutuhkan 10 hari hening untuk membantu saya menyadari betapa berbagi dengan teman-teman saya—dengan kamu—demikian berharga buat saya.


Bukit-bukit dan awan yang terhampar di hadapan saya memberikan pelajaran keduanya:”Bersabarlah. Tunggu hingga proses ini berakhir, tunggu sampai semua ini terang bagimu, kemudian berbagi ceritalah”.

Sang rembulan, yang terus bertahan di langit hingga jam tujuh pagi hari itu, menguatkan pelajaran ini: "Teman-temanmu akan tetap ada di situ ketika kau selesai, menunggu dirimu untuk kembali pada mereka.”

No comments: