Wednesday, August 27, 2008

Hidup tak usai

[English]

Kota kecil abad pertengahan bertatahkan batu itu hening sempurna
Semua penghuni telah terlelap
Semua kecuali satu. Annette yang remaja
Jalan kota diam membisu
Namun bagi remaja ini
Sang kota tengah membeberkan jiwa yang lelah

Annette yang remaja terbalut dalam jaket musim dingin
Dia menatap nanar pada jalan melompong
Dada sesak, napas singkat, mata membasah
Namun ia tetap berdiri, tak tergerak
Membeku dalam ruang dan waktu
Tak acuh terhadap fahrenheit menusuk yang menggeluti tubuh

Karena ada tusukan lain yang terasa lebih menohok
Sesuatu tentang kota yang demikian dicinta
Kesedihan mendalam, frustasi dan kemiskinan yang melantakkan hati

Annette telah menentukan langkah
Ia tahu apa yang yang harus ia lakukan
Dan niat pun meneguh untuk mengejewantahkannya

Merasa cukup, perempuan ini masuk kembali
Ke gubuk kecil yang hangat dan nyaman
Ke sang ayah yang pandai dan pekerja keras
Ke ibunda nan sederhana dan penuh cinta
Dan ke adik laki-lakinya yang lugu

Annette yang mulai tumbuh dewasa tahu
Tanah subur di keliling kota ini adalah kunci
Untuk membawa orang-orang di sekitarnya
keluar dari jurang kemiskinan
Perekonomian berbasis pertanian. Itulah jawabannya
Itulah yang akan ia tekuni
Sebuah dedikasi total terhadap idealisme dan sesama

Prestasi Annette melambung di atas semua perempuan di zamannya
Pikiran-pikirannya dihargai

Namun Annette berpuas terlalu cepat
Pujian dan penghargaan telah membutakan
Keangkuhan pun secara laten mengambil alih kuasa atas jiwa
Ia lupa seberapa jauh ia masih dapat berjalan
Ia melalaikan beribu kilometer yang masih harus ia tapaki

Jalan pun membelok semakin jauh
Annette yang dewasa bertemu seorang pria
Mereka jatuh cinta
Mereka hidup berbahagia selama sisa hari dalam kehidupan

Annette lupa tujuan ia mengada
Ia mencengkeram kebahagiaan, takut akan kehilangan yang ia punya
Ia tidak tahu kalau ia bisa saja memiliki segalanya
Memiliki ini dan itu
Dan masih banyak lagi. Sang Pemelihara sedemikian murah hati

Di atas tempat tidurnya, Annette yang setengah tua menilik sekitar
Ia merasa bahagia. Ia merasa cinta
Annette telah memiliki apa yang ia dambakan
Kekayaan. Kehormatan. Keluarga
Dan (pemahaman akan) cinta
(yang ternyata membatasi dan cenderung salah kaprah)

Namun di menit-menit terakhir, ia teringat sesuatu
Kerja belum usai
Ia telah menafikan alasan kenapa ia ada di sini
Kini ia mulai menyadari kembali
Di saat-saat terakhir dalam hidupnya

Namun masih tersisa butiran asa
Perjalanan belum benar-benar berakhir
Masih ada kesempatan lain
Dan kesempatan itu mewujud sekarang, saat ini

Ketika semua entah bagaimana tertata rapi
Ketika semua dapat dan akan menjelma menjadi jalinan sempurna
Cinta. Dan kali ini, ia berharap Sang Maha Cinta.

1 comment:

Luna said...

Sang Maha Cinta ada di dalam hati
Saat kita sudah berpasrah diri
Karena semakin kita mencari
Semakin ia menjauh pergi