Saturday, April 28, 2007

Terima kasih ya teman-teman

[English]

Kemarin seorang teman (dan mentor) menanggapi tulisan saya sebelum ini. Dia bilang “Nikmati sebuah cangkir kopi yang hangat, pasang ipodmu sambil pandangi orang yang berlalu lalang di depanmu. Hidup ini begitu indah.” Terima kasih, Mbak.

Seorang teman lain yang sering menjadi ‘tong sampah’ saya bertanya, “Kapan terakhir kali loe duduk dan curhat ke teman loe?”. Pertanyaan yang bagus. Saya gak ingat tuh. Mungkin karena entah kenapa saya merasa bukan begitu (lagi) caranya buat saya.

Dia menyarankan, “kenapa gak ngopi bareng temen dan curhat?” Dia tampaknya tidak menyadari, di pikiran saya, itulah yang sedang saya lakukan dengannya.

Malam itu saya memutuskan untuk melakukan hal yang rasanya sudah lama sekali tidak saya lakukan. Janjian dengan-Mu jam 11 malam. Saya berdoa. Saya curhat. Sejenak saja. Ketika saya keluar ruangan, kucing saya menyelusup masuk dan tiduran di sajadah saya. Jadi saya duduk kembali. Dan saya bermeditasi. Kali ini, lebih dari sejenak.

Hari ini sudah masuk akhir pekan. Sekarang saya mau pergi lagi, untuk melakukan satu ritual lain yang juga sudah mulai terlupakan. Sarapan hari Sabtu di kedai kopi dekat rumah saya, bersama diri, buku-buku dan orang-orang tak dikenal yang berlalu lalang.

Terima kasih ya. Ke kalian semua.

Khusus buat Kamu: Saya tidak menyadari betapa kangennya saya dengan bincang-bincang kita. Harusnya saya datang ke diri-Mu lebih cepat ya. Jauh lebih cepat. Tiap detik dalam hidup ini. Maafkan. Tapi saya di sini sekarang. Moga-moga Kamu mengijinkan, membantu, saya untuk tetap ada di sini mulai sekarang.

No comments: