Friday, April 06, 2007

Kajian: Meneladani Muhammad

[English]

Walau sedikit telat, saya akan menulis pemahaman saya tentang kajian yang saya hadiri seminggu lalu, berkenaan dengan Maulud Nabi, tentang Muhammad SAW sebagai teladan kita. Kajian dengan guru Bapak Achmad Chodjim.

Setiap orang yang terus menginginkan pertemuan dengan Tuhan selamanya (hingga hari akhir) dan senantiasa banyak mengingat Allah dapat menjadikan Nabi sebagai teladan. (QS 33:21).

QS 7:157 menyebutkan bahwa Muhammad disertai “cahaya”, atau tepatnya cahaya spiritual. Walau secara fisik, Nabi telah tidak ada, tetapi cahaya yang turun kepada beliau tetap ada. Cahaya itu yang bisa menyingkap kegelapan di dalam diri kita. Cahaya itu yang harus kita cari, kita teladani.

Muhammad Al Ghazali membagi keteladanan ini menjadi tiga tingkat. Ada yang meneladani Nabi dalam bentuk lahiriah tanpa memahami konteks dan sejarah di belakangnya. Ada yang memahami karena belajar dari orang yang telah paham lebih dulu. Ada yang memahami melalui pencarian dan perenungan sendiri.

Dalam kajian ini, Pak Chodjim lebih mengambil yang ketiga. Segala daya upaya Nabi untuk mendapatkan cahaya tersebut, itulah yang harus kita teladani dari Beliau.

Apabila kita dapat dan telah mengikuti teladan itu, kita yakin akan keberadaan cahaya Allah, maka kita akan “terbuka” dengan sendirinya.

Semakin mendapat cahaya, semakin tertuntunlah orang tersebut, semakin beradab, dan kepentingan hawa nafsu pun dapat disisihkan. Kita tidak lagi mengandalkan informasi dari orang ke orang; Cukup hanya dengan melakukan refleksi sendiri.

Tidak dapat diprovokasi lagi, tidak dapat dikendalikan dalil untuk kepentingan diri sendiri, seperti ada orang yang menggunakan dalil poligami sebagai justifikasi.

Catatan lengkap dapat di-download di sini.

Terima apa yang bisa diterima, hargai perbedaan di antara kita. Masing-masing dengan kebutuhan dan tahap pertumbuhan jiwanya.

No comments: