Wednesday, June 11, 2008

Terlalu sakit

[English]
Pernah gak berdoa atau berdzikir sepanjang mendengarkan cerita seorang teman? Saya pernah. Kemarin sore.

Saya menelepon seorang teman untuk menanyakan kabar dan alasan dia tidak datang ke sesi diskusi akhir pekan lalu. Jawaban yang saya terima demikian panjang. Dan sepanjang jawaban itu, saya tidak berkata apa-apa, hanya berdoa.

“Soalnya terlalu sakit buat gua untuk pergi,” ujarnya. Duh.

Teman saya ini kena kanker bertahun-tahun lalu. Kankernya sudah tidak ada sekarang. Tetapi segala macam perawatan yang ia jalani bertahun-tahun itu telah merusak tubuhnya secara permanen.

Buat saya, dia adalah salah satu orang terkuat yang saya kenal.

Pernah ada teman lain yang menyarankan dia untuk mendengarkan musik yang bisa menenangkan jiwa. Alih-alih dia menjawab, saya yang menanggapinya, "Kayaknya kita gak berhak bicara tentang rasa sakit deh ke dia. Dia itu lebih tahu tentang rasa sakit ketimbang kita semua digabung."

Kemarin pun rasanya seperti itu. Suara teman saya tetap positif dan semangat, walau kadang saya dapat merasakan nada getir yang halus. Dia bercerita tentang perawatan yang ia jalani. Para dokter sudah angkat tangan, jadi dia kini mengambil jalur pengobatan alternatif.

Yang terakhir adalah perawatan di suatu tempat di Jawa Tengah. Dia harus naik kereta ke kota terdekat, kemudian melanjutkan dengan naik bus untuk mencapai tempatnya.

Perawatan kali ini, di kepala saya, tidak terlalu masuk akal. Teman saya itu sama logisnya dengan saya. Jadi saya bisa mengira-ngira betapa putus asanya dia sebenarnya kalau dia sampai mengambil keputusan ini.

“Ketemuan yuk akhir pekan ini,” saya bilang, Gua ke rumah loe.”

“Dengan senang hati, kalau mau datang. Sabtu pagi biasanya gua membatik tapi gak yakin gua kuat gak weekend ini. Telepon dulu ya,” jawabnya ringan.

Dia terdiam sesaat, seperti berpikir, dan melanjutkan, “Sebentar, wah gak bisa denk. Gua harus ke rumah sakit untuk suntik morfin weekend ini. Jadi kayaknya harus weekend depan tuh.”

Akhir pekan ini atau depan. Bahkan akhir pekan depannya lagi. Saya akan datang. Saya akan luangkan waktu untuk datang.

No comments: