Wednesday, April 23, 2008

Jalan-jalan yang pas

[English]
“Gimana jalan-jalannya?” tanya seorang teman Tanpa ragu, saya menjawab, “It was perfect.” (Catatan: mau saya terjemahkan ke sempurna kok rasanya kurang sreg).

Apakah jawaban itu terdengar terlalu positif? Mungkin. Namun memang itu yang saya rasakan tentang perjalanan saya kali ini. Saya tidak akan bercerita terperinci. Tapi sekedar memberikan gambaran.

Perjalanan kali ini tidak terlalu lama. Lima hari empat malam. Jalur penerbangan satu setengah jam yang sebetulnya sudah kerap saya tempuh. Tapi kali ini, terasa berbeda.

Waktu yang pas. Untuk menyantaikan diri. Untuk ‘melarikan diri’ barang sejenak.

Imbangan antara waktu sendiri, waktu bersama buku dan waktu bersama teman yang pas. Saya tidak menyadari betapa lamanya sejak terakhir kali saya benar-benar beperjalanan sendirian. Saya tidak menyadari betapa saya kangen akan saat-saat itu.

Kombinasi teman yang pas. Teman-teman yang dekat di hati. Teman-teman yang lama tak saya sambangi. Teman-teman yang dengan mereka saya bisa menjadi diri saya yang lebih santai dan terbuka.

Tempat tumpangan menginap yang pas.
Apartemen dari seorang teman lama. Salah satu sahabat terdekat saya yang telah menyaksikan—dan membiarkan—saya untuk bertumbuh seperti saya hari ini. Tidak ada tempat menginap yang lebih pas buat saya untuk perjalanan kali ini.

Kegiatan yang pas. Leyeh-leyeh di apartemen. Ngobrol dengan teman. Makan siang, makan malam, dan ngopi. (beberapa tenggat waktu terkait pekerjaan dan beberapa e-mail yang tidak terlalu terkait dengan pekerjaan). Menonton kartun di TV. Hablando con mis amigas españolas. Menjalani terapi kesehatan. Menonton orang lalu lalang. Tidak melakukan apa-apa. Belanja. Ngobrol lagi. Melihat tanpa menatap. Membaca buku. Oh dan berjalan. Menyenangkan sekali. Berjalan jauh secara perlahan.

Dan saya secara resmi jatuh cinta dengan Craniosacral Therapy. Terima kasih, Kheng. Terima kasih, Martyn. Terima kasih, Heather.

Sekarang saya telah kembali. Mari, berikan!

No comments: