Saturday, April 26, 2008

Home sweet home

[English]
Hari yang cukup melelahkan, secara fisik maupun emosi. Hari yang sangat panjang. Saya bangun jam lima, setelah tidur tiga jam saja.

Kemudian langsung bekerja (lagi). Dan bekerja. Dan bekerja. Hingga sekitar jam enam atau tujuh malam. Kemudian saya pergi ke tempat teman (dasar ambisius) hingga jam 12.30 tengah malam. Lelah blas.

Sampai akhirnya saya tiba di rumah pukul satu dini hari. Entah kenapa, tiba-tiba saya merasa begitu bugar. Kemudian saya mulai menyalakan komputer untuk merajut tulisan ini.

Tadi saya sempat meng-SMS teman saya karena saya sedang menimbang apa yang harus saya lakukan besok. Saya punya tiga opsi diskusi religi/spiritual yang bisa saya datangi. Kemudian saya katakan padanya, selalu ada opsi untuk tinggal di rumah. Dia membalas: rumah.

Teman saya itu tentunya benar sebenar-benarnya. Kalau saya harus memilih dari keempat opsi tersebut kegiatan mana yang paling menyantaikan secara spiritual, saya akan menjawab: tinggal di rumah.

Sebuah rumah bisa luar biasa berdampak pada diri ini. Terima kasih.

Seperti yang kamu katakan, sampai saat ini belum ada tempat lain yang lebih nyaman di dunia daripada rumah sendiri. Well, bagi kita yang beruntung. Ada orang yang tidak punya rumah. Ada yang punya rumah besar, tapi tidak merasa berada di rumah. Kita benar-benar termasuk yang beruntung.

PS: Satu kalimat terucap dalam percakapan di rumah teman tadi: "Kebenaran universal adalah perbuatan baik." Indah sekali.

No comments: