Saturday, May 05, 2007

27 tahun mengelola sekolah untuk anak tak mampu

[English]

Saya baru saya mengunjungi sekolah yang dikelola oleh teman ibu, Ibu Su’dan. Beliau bersama almarhum suaminya mendirikan sekolah ini tahun 1980 di bawah Yayasan Ittiqon untuk anak-anak kurang mampu di kawasan Jakarta Utara.

Mereka memulai dengan hanya kurang dari 10 tahun dengan bangunan gedek. Mereka mengunjungi rumah-rumah sekitar untuk meminta ijin pada para orangtua agar anaknya diperbolehkan sekolah. “Ah buat apa. Paling nanti anak saya juga jadi pemulung”.

Duapuluh tujuh tahun telah lewat. (Ampun, 27 tahun!). Kini sekolah menampung 800 murid SD dan SMP. Gratis. Beberapa kalau mau bayar, disilakan semampunya. Beberapa anak malah menabungkan uang jajannya untuk mencicil uang sekolah sebisa mereka.

Empatpuluh dua sosok luar biasa mengajar di sekolah ini, dengan ‘gaji’ jauh di bawah UMR. Mereka mengajar, membersihkan sekolah dan bahkan kalau dibutuhkan, memasak buat anak-anak muridnya.

Kadang-kadang, anak-anak mendapat sumbangan susu, nasi atau roti keju. Ibu Sudan bercerita kalau ada beberapa anak yang ketika itu belum pernah merasakan keju. Jadi begitu mereka diberi roti keju, mereka buang. “Asin, Bu,” ungkapnya jujur. Susu pun pada awalnya membuat para murid murus karena tidak terbiasa.

Saya begitu bangga ketika mendengar bahwa murid dari sekolah itu termasuk ranking lima besar murid dengan nilai UAS terbaik se-Jakarta Utara.

Murid-murid yang telah menyelesaikan tingkat SMA mendapat beasiswa untuk memasuki program D3 UIN Syarif Hidayatullah, untuk kemudian kembali ke sekolah sebagai pengajar. Satu siklus telah dilalui dengan mulia.

Kini sekolah Ittiqon baru selesai membangun dua buah kelas baru. Mereka telah dijanjikan oleh sebuah organisasi bantuan untuk membangun 15 kelas lagi .

Masih banyak yang harus dikerjakan. Ini wish list saya:
  • Pemberian susu atau nutrisi lain mingguan.
  • Pemeriksaan kesehatan anak didik.
  • Buku-buku atau alat pendidikan lain.
  • Gaji guru yang lebih baik.
  • Bonus untuk guru.
  • Gedung yang lebih memadai.
  • Dan harapan bahwa anak-anak ini bisa menjadi manusia yang lebih besar, ketimbang kita semua.

Berminat?


Mulailah melakukan sesuatu. Apapun itu.

2 comments:

Anonymous said...

Hallo, salam kenal nama saya Enggi. Saya tertarik untuk mempelajari yayasan Ittiqon tersebut lebih lanjut. Bisakah dibantu dengan alamat lengkap dan nomer yang dapat saya hubungi?
alamat email saya enggiholt@hotmail.com
Saya tunggu terimakasih

Eva.M said...

Hi Enggi, terima kasih untuk emailnya.

Anda bisa menghubungi Yayasan Ittiqon di Jl. Kapuk Muara, Kel Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta 14460. Telepon 5406354, 7418551.

salam,
Eva