[English]
Saya sangat menyukai filosofi yang melatari gerakan yoga. Berikut tiga hal yang saya catat dari sesi saya dengan Ann Barros.
Keseimbangan dalam pose pohon
Kami tengah melakukan pose pohon (tree pose). Biasanya pelatih kerap menyuruh kami untuk memfokuskan pandangan pada satu titik selama melakukan pose tersebut untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Tapi bukan Ann. Ann justru mengatakan yang sebaliknya. "Coba gerakkan pandangan Anda dari satu titik ke titik lain. Tubuh Anda harus tetap seimbang. Keseimbangan hendaknya datang dari dalam.”
Putaran tubuh (twist)
Setiap kali sesi akan berakhir, Ann mengajak kita untuk memutar tubuh. Putaran seperti ini, menurut filsuf yoga, melepaskan kemarahan serta kesedihan mendalam. Duh.
Kalau twist saja bisa begitu, gimana kalau twist-and-shout ya? ;)
Savatsana
Setiap sesi yoga hendaknya diakhiri dengan pendinginan/relaksasi. Salah satu yang dilakukan adalah savatsana atau corpse pose.
Pose ini dikatakan berguna untuk merilekskan tubuh, menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit di kepala, kelelahan dan insomnia, menenangkan otak serta membantu mengurangi stres dan depresi ringan.
Savatsana selalu ditaruh kedua terakhir (sebelum meditasi) dalam sesi yoga. Saya senang sekali setiap mendengar Ann mengatakan--seraya kita melakukan savatsana, "Apabila Anda sudah siap, Anda dapat membangunkan tubuh Anda kembali sambil tetap menjaga keberadaan savatsana dalam diri.”
Sekarang sudah mulai dipahami belum kenapa saya demikian mencintai yoga? :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment