Saya tadi siang ngobrol sebentar dengan seorang teman. Dia bilang, dia agak ragu untuk menaruh link personal blog dia di blog perusahaannya. Terlalu personal, katanya.
Saya pernah membaca blog beliau. Saya sangat mengerti kenapa ia merasa blognya sangat pribadi. Bahkan, kalau saya boleh bilang, blognya begitu mencerminkan kepribadian yang indah. Dari seorang ibu ke anak. Ketika saya membaca, saya merasa terharu, saya bisa merasakan emosi yang tertuang di situ. Penuh cinta.
Saya dulu juga pernah ragu untuk masuk ke dunia perblogan. Saya juga menggunakan alasan yang sama, walau dalam kasus saya ini benar-benar alasan saja. Perasaan saya adalah sesuatu yang terlalu pribadi.
Kalau boleh jujur, ini bukan hanya tentang pribadi. Lebih ke ketidakmampuan (atau ketidakmauan) saya untuk berbagi perasaan, pikiran saya yang terdalam. Lebih ke ego saya, atau ilusi sebuah ego yang sudah saya bangun begitu lama untuk menunjukkan seorang saya yang tegar.
Menulis blog yang bersifat pribadi seperti ini seperti menunjukkan apa yang ada dalam diri saya kepada seluruh dunia. Menempatkan saya di posisi yang terasa begitu rapuh.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa saya akan menyakiti hati seseorang. Saya cukup tahu bagaimana diri saya: saya bukan orang yang paling diplomatis di dunia. Dan saya tidak mau menciptakan (lebih banyak lagi) konflik dalam hidup ini.
Namun akhirnya, saya memutuskan untuk melakukannya. Menulis blog. Saya memanfaatkan blog untuk berbagi buah pikiran saya. Sebagai tempat latihan mengasah kemampuan menulis. Lebih penting lagi, menggunakannya sebagai tempat berlatih menulis buah pikiran saya tanpa menyakiti orang lian, melihat sesuatu dari perspektif lain, dari sudut pandang yang lebih positif.
Dan yang terpenting, menggunakannya untuk menampilkan diri saya secara spontan dan jujur. Menampilkan: saya. aku. gua. gue. kulo. I. me. yo.
Dan saya ingin mengatakan kepada teman saya yang ragu untuk mencantumkan blognya: bahwa apa yang dia bagikan dalam blog itu indah sekali. Saya jarang sekali merasa begitu terharu, terenyuh apabila membaca suatu blog. Tolong jangan berhenti berbagi. Dan yang pasti, jangan pernah ragu.
Tuesday, April 03, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment