Mi’raj sudah sering dibahas sebagai perjalanan Muhammad dari Yerusalem melintasi tujuh langit. Di masing-masing langit, Muhammad bertemu dengan nabi berbeda.
Jarang sekali mi’raj dimaknai secara esoterik, sebagai implementasi kehidupan bagi umat. Padahal mi’raj merupakan perjalanan manusia untuk menemui Tuhannya. Tujuh lapisan langit adalah tahapan yang harus kita lalui.
Di lapisan pertama ada Adam. Dalam bahasa Arab, Adam berarti tanah, dan mencerminkan kemelekatan kita terhadap dunia lahiriyah.
Untuk melewati tahap ini, kita harus menyadari betapa kemelekatan ini telah menghambat perjalanan kita sebagai manusia. Kita hendaknya tahu bahwa dunia ini merupakan sarana semata buat kita. Bahwa kebahagiaan bukan berasal dari luar diri, melainkan tumbuh dari dalam.
Semoga kita menyadarinya, sebelum kita menemui sakaratul maut. Dan semoga kita bisa terus melanjutkan perjalanan ke tahap selanjutnya.
Catatan lengkap dapat di-download di sini.
Terima apa yang bisa diterima, hargai perbedaan di antara kita. Masing-masing dengan kebutuhan dan tahap pertumbuhan jiwanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment