Seorang teman baik baru saja meninggalkan dunia. Bapak Mustafa Alatas. Beliau juga ayah dari seorang teman baik lain.
Pak Mus dan saya bekerja bareng selama kurang lebih sebulan di Aceh dua tahun lalu. Orangnya baik sekali. Tidak pernah suaranya meninggi meskipun dalam situasi paling stres sekalipun.
Selalu memikirkan orang lain dalam tim. Semua orang dalam tim memanggil dia "Opa". Dan kayaknya tidak ada satu helai kesombongan pun dalam dirinya. Dia adalah seorang guru yang baik buat saya.
Beberapa hari lalu, di suatu hari cerah, Pak Mus menghadiri pemakaman teman di Bogor. Dia merasa lelah. Dia mampir untuk istirahat sebentar di rumah saudaranya di Bogor. Dadanya terasa sakit, dan dia pun menghembuskan napasnya yang terakhir.
Saya berkunjung ke rumah Pak Mus malam harinya, begitu saya mendengar kabar. Istri Pak Mus menyambut saya, dengan senyuman. Ibu bilang terima kasih sudah datang, maafkan kalau ada kesalahan ya.
Beliau pun bercerita kepada orang-orang yang hadir di sana tentang apa yang terjadi. Ibu Mus tampak begitu tabah. Dia seperti sudah menerima dan memutuskan untuk terus hidup. Jarang sekali saya bertemu dengan orang atau keluarga yang demikian tabah. Dan baik hati.
Tampaknya, Pak Mus tetap merupakan guru yang baik, sekalipun beliau sudah meninggal dunia.
Selamat jalan ya Pak. Merupakan suatu kehormatan bagi saya sudah memiliki Bapak sebagai teman. Suatu hari saya akan menyusul dan mungkin kita bisa bercakap lagi nanti.
Gambar: Langit Aceh.
Sunday, April 01, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment