[English]
Orang sering bilang saya beruntung, karena saya bisa melakukan beberapa hal, banyak hal. Saya merasa saya terberkati, seperti halnya semua orang di dunia ini.
Bukan hanya karena saya memiliki kemewahan akan pilihan. Tapi juga kemewahan untuk memiliki keberanian memilih dan menerima akibatnya.
Saya rasa ini yang suka hilang dari banyak orang. Kita kerap mengatakan kita tidak memiliki pilihan. Pemikiran yang sering membawa kita ke jalan yang serba terbatas.
Saya benar-benar percaya bahwa kita selalu memiliki pilihan. Masalah ketajaman kita untuk mendeteksinya, keberanian untuk memilihnya, dan integritas untuk menjalani konsekuensinya.
Baru beberapa minggu belakangan ini saya menyadari dari mana asal kepercayaan ini. Saat saya sedang pergi dan ngobrol dengan seorang teman yang luar biasa.
Dia berujar, "Kamu beruntung kamu punya orang tua yang membesarkanmu dengan kepercayaan seperti itu." Dia benar.
Bapak saya, betapapun mengesalkannya dia ketika saya kecil *becanda, pa*, bersama dengan ibu saya yang penuh cinta itu telah membiarkan saya tumbuh sesuai dengan keinginan saya, mencoba (hampir) semua hal yang ingin saya coba, dan merasakan konsekuensinya.
Saya punya pilihan. Saya memilih. Anda pun punya. Anda pun bisa.
Saya pernah membuat keputusan yang baik, pernah pula yang kurang menyenangkan. Tapi tak apa. Saya telah belajar dari pengalaman itu. Hidup yang penuh eksperimen ini telah membantu saya untuk melihat, untuk percaya bahwa saya selalu memiliki pilihan, masing-masing dengan konsekuensinya.
Konsekuensi yang saya berani terima karena saya tahu konsekuensi itu dapat membuat saya melompat jauh. Hingga ke tempat saya berada hari ini. Ke tempat dimana saya bisa berada di masa datang.
Dan untuk itu, saya berterima kasih pada Bapak dan Ibu saya. Terima kasih. Puji Syukur. Setiap hari, ada saja hal baru yang saya sadari: semua hal yang Bapak dan Ibu telah lakukan kepada saya, untuk saya. Luar biasa.
Wednesday, April 02, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment