[English]
Sudah lama juga saya tidak mengikuti pengajian dengan Pak Arif. Saya hampir lupa betapa praktisnya ajaran yang beliau sampaikan dan betapa “biasa”-nya dia.
Topik malam ini adalah doa. Dimulai dari pertanyaan seorang peserta tentang bagaimana caranya agar kita gak kena akibat negatif dari doa kita sendiri. Pak Arif bilang, doa yang benar tidak akan seperti itu.
Qur’an berujar bahwa “semua urusan diikembalikan kepada Allah” (misalnya di 3:109). Quran said that “all things go back to God [as their source]” (for instance in 3:109). Apakah kita benar-benar sudah mengembalikan apa yang kita ‘miliki’ atau kita kerjakan kepada-Nya? Kalau saya, kayaknya belum. Kita berdoa untuk apa yang kita inginkan, untuk hal-hal yang menurut kita baik buat kita.
Kita kerap lupa bahwa masing-masing dari kita ada di dunia dengan peran dan fungsi khusus. Kita lupa Tuhan punya rencana besar. Kita lupa bertanya kepada-Nya, jadi apa rencana-Mu dan apa yang bisa saya lakukan?
Kita lupa untuk menjalankan perintah Tuhan, menjauhi larangan-NYa, atau bisa juga dikatakan hukum alam, hukum karma yang ada. Kita lupa berbuat baik. Kita terjangkit apa yang teman saya juluki “sindroma orang termalang sedunia” – kita pikir hidup ini penuh masalah, bukan rahmat.
Jadi berikut tips dari Pak Arif: mulai dari bangun, ingat Tuhan (atau ingat Cinta, ingat sekelumit keagungan dalam diri ini), bersyukur atas segala nikmat (termasuk yang sering terlewatkan seperti penglihatan dan pendengaran), minta perlindungan Tuhan, tanya kepada Tuhan apa rencana-Nya dan apa yang harus kita lakukan. Tutup doa dengan rasa syukur, sadari betapa banyaknya nikmat yang kita terima selama hidup kita.
Sehingga hidup ini menjadi tertuntun dan kita dapat berfungsi sebagaimana mestinya: rahmatan lil alamin, rahmat sebagai semesta alam.
Catatan lengkap bisa di-download di sini.
Wednesday, April 09, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment