Teman-teman saya dan saya mengunjungi teman kami yang lain. Anak perempuannya sedang dirawat di unit high-care sebuah rumah sakit.
Anaknya masih muda. 12 tahun. Waktu itu dia lagi gak enak badan tapi keukeuh mau pergi bareng teman-temannya untuk jurit malam. Waktu pulang, dia tambah tidak enak badan. Karena semakin parah, ia dibawa ke rumah sakit. Sempat koma. Berat badannnya turun drastis. 12 tahun. SMP.
Sekarang dia sudah mulai siuman, tetapi tubuhnya masih kaku. Dia masih belum bisa berbicara. Ia tampak lemah dan kurus.
Kami tinggal beberapa lama di rumah sakit, mencoba untuk meringankan beban orang tuannya--teman kami. Kemudian kami pulang. Gak tau mesti ngomong apa.
Siang ini, ia mengirim e-mail. Saya ingin share dengan teman-teman di sini. Nama perusahaan saya saya hapus--entah kenapa:
"Ibu, kami mohon di sampaikan rasa terimakasih kami yang sangat besar, kepada pimpinan perusahaan di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, beserta seluruh staff-staffnya yang tidak saya sebutkan namanya satu persatu yang telah turut berpartisipasi.
Kami Sekeluaga sangat terharu atas partisipasinya yang berupa bantuan uang dan tentunya ini sangat membantu meringankan beban kami dan do’a dari seluruhnya dapat membantu proses penyembuhan anak kami. Kami Sangat bangga atas kunjungan teman-teman kantor menjenguk anak kami oleh Ibu Nelly, Mba’ Rosanah, Nba’ Novi, Mba’ Eva dan Mba’ Ayu. Kepada Seluruh Team dan Pimpinan perusahaan semoga tidak melupakan kami walaupun kami tidak bekerja di sana lagi dan tetap menjalin komunikasi.
Anda gak kenal sama teman saya. Anda juga tidak dapat membayangkan keadaan anaknya yang tergeletak lemah di rumah sakit (dan senyum tabah istrinya (masya allah senyum tabah itu, bening sekali) serta sikap damai teman saya).
Tapi saya yakin Anda bisa merasakan ketulusan, kesedihan dan rasa syukur yang tersurat serta tersirat dalam suratnya di atas. Kesedihan dan rasa syukur--dua kata yang jarang diletakkan berdampingan dalam satu kalimat.
Kalau boleh saya minta tolong, doakan teman saya, anak perempuannya, dan keluarganya. Tuhan memberkati.
Tuesday, February 20, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment