[English]
Saya naik ke pojok “kerja/baca” saya di rumah. Saya tidak terlalu suka dengan apa yang saya lihat. Terlalu penuh, berantakan. Banyak barang yang sebenarnya sudah tidak saya butuhkan.
Saya ingat-ingat kapan terakhir kali saya membereskannya. Sudah terlalu lama tidak. Waktunya untuk membereskan dan membersihkan pojok ini.
Jadi saya habiskan setengah pagi saya dan setengah siang saya hari ini untuk melakukannya. Saya keluarkan semua kertas, buku dan apa pun itu, sebarkan di lantai dan meja, dan mulai menelaahnya satu per satu. Buang atau simpan. Kalau simpan, simpan di mana.
Belum selesai benar, tapi saya senang dengan hasil sementara ini.
Ini baru bersih-bersih secara fisik. Mudah (coba bilang itu ke pemerintah!). Bersih-bersih emosional itu masalah lain. Dan saya pun melakukannya juga (akhir) pekan ini.
Saya tidak ingat kapan terakhir kali jadwal (kerja) saya sepadat jadwal saya dua bulan terakhir ini. Saya sering melewatkan ‘ritual’ pagi saya, olahraga saya, ngopi-ngopi saya dengan teman/buku, dan (percaya tidak) akhir pekan saya.
Masalahnya, buat saya, kalau saya sudah seperti ini, ke-moody-an saya kembali menyeruak ke permukaan, berikut semua kardus-kardus emosi yang sudah lama tersimpan diam-diam. Di masa saya terjaga maupun di waktu tidur.
Jadi minggu ini, hari Kamis sore, saya memutuskan untuk pulang ke rumah lebih awal. Tubuh sudah tidak kuasa. Pikiran dan jiwa apa lagi.
Dan saya lakukan terhadap diri apa yang saya lakukan pada pojok kerja saya: saya keluarkan kertas-kertas mental itu, sebarkan di lantai sehingga saya bisa melihat semuanya, dan mulai menelaahnya satu per satu. Buang atau simpan. Diurutkan dan dirapikan.
Seperti halnya pojok kerja sama, saya juga belum selesai beres-beres yang ini. Tapi saya cukup senang dengan hasil sementara yang telah saya capai.
Saturday, June 07, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment