[English]
Saya sebenarnya sudah kurang tertarik sama buku-bukunya Paulo Coelho. Dengan tetap segenap rasa hormat terhadap sang penulis berbakat ini. Cuma tidak pas aja selera saya dengan beliau.
Jadi ketika bukunya The Witch of Portobello keluar, saya bukan salah satu orang yang terburu-buru datang ke toko buku membelinya.
Sampai suatu saat salah satu teman yang sangat saya hargai merekomendasikan buku itu ke saya. Rasa ingin tahu pun muncul. Saya tahu dan percaya sama selera dia terhadap buku.
Pada hari yang saya dia meng-sms saya untuk merekomendasikan buku itu, saya pergi ke toko buku untuk membelinya. Kemudian saya membeli segelas besar kopi hitam dan duduk berjam-jam di warung kopi untuk membaca buku itu.
Saya pulang dan meneruskan bacaan saya. Saya menyelesaikan buku itu dalam satu hari. Gak bisa berhenti.
Kemudian saya cerita ke teman saya yang lain tentang the Witch of Portobello. Tanggapannya sangat tidak saya duga. Ia bilang, "Jadi, hasilnya apa?"
Sebuah pertanyaan yang tajam dan aneh untuk menanggapi sebuah cerita tentang buku yang baru dibaca. Tapi ini juga pertanyaan yang bagus. Apa ya hasilnya?
Hasilnya adalah buku ini membuat saya berpikir tentang hal yang sudah lama terlupakan oleh saya. Melempar saya kembali ke situasi introspektif dan retrospektif.
Jadi, kalau nanti ada perubahan besar dalam hidup saya dalam waktu dekat, Anda bisa salahkan si Paulo Coelho. Atau berterima kasih padanya.
Saturday, October 06, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
daripada menyalahkan lebih baik berterima kasih, mumpung puasa :)
jadi penasaran pengen baca juga...
salam kenal ya...
Salam kenal juga, Dee. Setiap orang punya "buku" atau pesan yang harus dia terima setiap saat tertentu dalam hidupnya. Kebetulan buku Coelho itu pas buat saya. Tapi mungkin bagimu bisa saja buku yang lain.
Saya sempat mengintip blog kamu. Segar dan jujur.
Moga-moga kehampaan itu akan segera terisi, tanpa perlu orang lain menyadari keberadaanmu, tanpa perlu ada senyum dari orang lain.
Post a Comment