Kemudian, sekitar jam 5 sore, langit tiba-tiba berubah.
Saat itu saya tengah menunggu kendaraan, setengah mengomel kenapa lama sekali datangnya. Jadi saya 'terpaksa' berdiri terpaku di tempat saya, memandangi langit kawasan Timur Jakarta.
Saya benar-benar terpaku di situ, memandangi gulungan awan hitam mendekat ke tempat saya berada. Cepat sekali. Langit yang cerah tiba-tiba menjadi gelap. Sangat gelap. Gelap yang mengerikan.
Dalam perjalanan pulang, tercetus dalam pikiran saya, mungkin keterpaksaan saya untuk berdiri memandang perubahan langit yang begitu drastis itu bukanlah suatu kebetulan.
Keharusan menunggu kendaraan yang tidak kunjung datang itu hanyalah alasan logis untuk memaksa saya berdiri di situ, tanpa punya pilihan selain memandangi langit dan perubahannya. Dari cerah menjadi gelap.
Layaknya kini saya berdiri terpaku memandang perubahan yang tengah terjadi di tanah air saya.
No comments:
Post a Comment